Label

Senin, 07 Desember 2009

PERSEVERE on my IDEALISM

Assalamu’alaikum sodara-sodara..

Persevere, kegigihan hati..

Sebuah kata yang saya sukai, yang terpatri dalam sanubari ini.. ^_^

Dipadukan dengan idealis, kedua kata ini yang membuat saya bertahan hingga sekarang.

All our life chaging everyday in every possible way. Setiap perubahan besar pasti datang berganti, bergulir & mengiringi. Susah senang, duka gembira ‘kan selalu menemani. Tanpa kita sadari, tanpa kita tahu, bahkan terkadang tanpa kita harapkan. Kesenangan membuat kita tenggelam dengan diri kita, sama seperti kesedihan membuat kita terlena dengan cara yang lain. Pada hakikatnya, mampukah kita bertahan bertahan di semua musim, secerah dan seburuk apapun?

Tapi terkadang, saya menemukan jiwa-jiwa yang menyerah pada keadaan, yang membiarkan jiwanya putus asa dan hilang kepercayaan pada Sang Pengatur Lintasan. Terkadang karena alasan usia, seseorang langsung menerima siapapun yang “datang”. Kenapa? Alasannya adalah “cari yang ideal itu susah”, atau ada lagi yang seperti ini “saya capek, diuber-uber sama lawan jenis, jadinya saya mau menikah aja” atau “saya sakit hati karena ditinggal menikah”. Ada yang mengalami hal ini?? Hehe. Wah wah, kalo ada yang menikah cuma gara-gara ini, itu mah pelarian namanya. Salah-salah ga akan bernilai ibadah nantinya. Ada pula mereka yang mengatakan “salah jurusan”, menyesali pendidikan akademis yang selama bertahun-tahun dijalaninya. Hingga sebuah institusi pandidikan berubah nama menjadi “Institut Pleksibel Banged”. Wakakaka, ini bukan curhatan sodara-sodara. Ini adalah pengamatan yang saya ramu bersama penggalian fakta yang luar biasa (kalo yang ini berlebihan :D)

Hidup ini penuh dilema?? Jelas. Tapi pilihan kita kan yang akan bermain di sana?? Buat saya, dilema itu terjadi ketika saya bingung mau memilih anatara Beef Teriyaki atau Spicy Chicken untuk makan malam. Mungkin bagi yang lain sama sulitnya memilih diantara nasi goreng, sate, sego thiwul, bakmi pangsit atau bakmi godog yang asin dan pedas sebagai kudapan. (wew, makanan berat begitu dibilang kudapan :D). Haha, itulah saya, yang menganggap dilema bukanlah sesuatu yang besar. Hanya sebuah pilihan yang harus kita ambil dalam kehidupan sehari-hari dan pilihan-pilihan inilah yang akan mengantarkan kita pada pahala dan dosa.

Saya gak pernah peduli dengan apa yang mereka katakan tentang saya atau apa yang mereka coba tafsirkan tentang diri saya. Toh mereka cuma melihat siapa saya dari apa yang ingin saya tampilkan di depan mereka dan bagi orang yang sudah mempertahankan mimpi selama 10 tahun seperti saya, mengorbankan idealisme adalah hal terakhir yang dibutuhkan dalam hidup ini. Tidak ada alasan bagi saya untuk mundur ke belakang walau cuma 1 langkah, ketika sudah memutuskan untuk melangkah ke depan. Meski impian itu terasa “jauh sekali”, meski orang yang dulu bermimpi bersama saya sudah kehilangan kepercayaannya. Kehilangan kepercayaan pada saya dan pada dirinya sendiri.

Tapi seringkali saya lupa,
bahwa setiap orang berbeda dan sudah dilengkapi “gift” masing-masing,
bahwa terkadang saya menilai seseorang terlalu tinggi,
dan bahwa saya hanyalah manusia biasa yang mencoba mewujudkan mimpi yang luar biasa.

Intinya apa sodara-sodara, dari pembicaraan kita yang muter-muter ini??

Intinya adalah semoga Allah selalu mengokohkan, memperkuat azzam yang ditanam
oleh-Nya.

Hingga kita akan tetap bergeming,
terus berjuang hingga kemuliaan itu kita peroleh atau jiwa ini meninggalkan selongsongnya.

Keep our PERSEVERE for revival the only one institution, DAULAH KHILAFAH ISLAMIYAH !!

Fight, Fight n Fight !!

Allahu akbar !!




“Jika kau bisa berada dimana pun saat ini,” tanyaku padanya, “di mana kau ingin berada?”
Ia memandangku, terlihat geli. “Di mana pun?”
Aku mengangguk.
“Di Roma, dengan sebuah sekop.”
[The RULE of FOUR]


by :Bella Burhani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Media Islam Online's Fan Box

Media Islam Online on Facebook