LUKA

maaf jika keputusanku membuatku kecewa,,
maaf jika aku harus memilih jalan ini,,
tak usah sesali yang sudah terjadi,,
nasi sudah menjadi bubur,,
air ludah takkan mungkin di tarik kembali,,
bekas luka itu akan tetap ada,,
walau pakunya berusaha kau cabut sedemikan rupa,,

saudariku,,
aku memaafkan mu,,
memaafkan kalian semua,,
walaupun sikapmu menurutku keterlaluan,,
tak pantas kau lakukan sebagai seorang yg berpemahaman,,
tahukah engkau setiap perkataan akan dimintai pertanggungjawaban??
tapi mengapa kau lakukan itu??

kalimat demi kalimat yang memojokkan saudaramu?
kau anggap keadaan saudarimu sebagai bahan tertawaan??
maaf, ukhty..
candaanmu sudah di luar batas,,


awalnya ku berusaha melupakan,,
berbesar hati untuk memaafkan,,
tapi ternyata kau tambah lagi,,
dengan komentar2 yang menyakiti,,
YA Rabbi, mengapa saudariku mjd spt ini??

cobalah qt saling muhasabah diri,,
tak adakah sikap atau perkataan kita yang tak pantas??

jaga sikapmu, wahai ukhty..
karena aku masih menganggapmu saudariku,,
yang kucintai krn Allah swt..